Candi Ngetos
Melanjutkan cerita tentang
legenda candi ngetos,kalau di
post yang lalau adlah rutenya jika
para word ingin melihat candi
bersejarah peninggalan zaman
kerajaan majapahit,lebih asik
sambil Tanya Tanya sama warga
sekitar atau ke tempat gue di
deket selepan padi. (Jadi nglantur
kemana mana) oke saya
lanjutkan,
Candi Ngetos berlokasi di Desa
Ngetos setelah polsek ngetos
sebelah kanan jalan, Kecamatan
Ngetos,kabupaten_nya yang pasti
nganjuk ,berdasarkan bentuknya
candi ini dibuat pada abad XV
yaitu pada zaman kerajaan
(Majapahit). Dan menurut
penelitian juga, candi tersebut
dibuat untuk rencana tempat
pemakaman raja Hayam Wuruk
dari Majapahit. Bangunan ini
secara bentuknya sudah rusak,
bahkan diantara bagiannya
terdapat yang hilang, sehingga
sukar sekali untuk disusun dalam
bentuk aslinya.
Berdasarkan arca yang ditemukan
dalam candi ini, yaitu berupa arca
Siwa dan arca Wisnu, dapat
disimpulkan bahwa Candi Ngetos
bersifat Siwa–Wisnu. Sehingga
apabila dihubungkan dengan
agama yang dianut oleh raja
Hayam Wuruk, maka akan sesuai
yaitu agama Siwa-Wisnu.
Bangunan utama candi tersebut
terdiri dari batu merah
Pahatan/ukiran Candi Ngetos ada
empat buah, namun saat ini hanya
tinggal satu, yang tiga sudah tidak
ada.sedangkan tepi bawahnya
dihiasi dengan motif kelompok
buah dan ornamen daun.Di
sebelah kanan dan kiri candi
terdapat dua relung kecil yang di
atasnya ada sebuah ornamen
bentuk spiral besar Dindingnya
terlihat kosong, tidak terdapat
ukiran , hanya di atasnya terdapat
motif daun yang melengkung ke
bawah dan horisontal, melingkari
tubuh candi bagian atas.
Adanya motif patung kala yang
begitu besar, yaitu berukuran
tinggi hamper setinggi orang
dewasa. Patung Kolo(bethoro
kolo) tersebut masih utuh
terletak disebelah selatan.
Wajahnya cukup menakutkan, hal
ini menggambarkan bahwa kolo
tersebut mempunyi kewibawaan
yang besar dan agaknya dipakai
sebagai penolak bala.Candi
Ngetos, yang sekarang tinggal
bangunan induknya yang sudah
rusak , dibangun atas prakarsa
raja Hayam Wuruk.konon
ceritanya Tujuan pembuatan
candi ini sebagai tempat
penyimpanan abu jenasahnya jika
kelak wafat.namun sebenarnya
bukan di candi ngetos yang saya
ceritakan ini melainkan di candi
ngetos yang sekarang sudah
hilang ,raja Hayam Wuruk ingin
dimakamkan di situ karena
daerah Ngetos masih termasuk
wilayah Majapahit yang
menghadap Gunung Wilis, yang
seakan-akan disamakan dengan
Gunung Mahameru.
Pembuatannya diserahkan pada
pamannya raja Ngatas
Angin,Raden Ngabei
Selopurwotoo.
Konon ceritanya pula, di Ngetos
dulu terdapat dua buah candi
yang bentuknya sama (kembar),
sehingga mereka namakan Candi
Tajum. Hanya bedanya, yang satu
lebih besar dibanding lainnya.
disekitar candi Ngetos ini
terdapat sebuah
Paramasoeklapoera, tempat
pemakaman Raja Hayam Wuruk.
Mengenai kata Tajum dapat
disamakan dengan Tajung, setelah
Hayam Wuruk meninggal dunia,
maka makamnya diletakkan di
Tajung, daerah Berbek.(kalau
setahu saya berbek itu pasar)
mungkin di sekitar pasar berbek.
liemboy.xtgem
fB